Pemerintah Pede Minyak Makan Merah Bakal Diserap Pasar


Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memastikan minyak makan merah akan diserap pasar usai proyek uji coba (pilot project) rampung pada Januari 2023. Teknologi produksi hingga bisnis model minyak makan merah pun disebut sudah ada.

"Teknologi produksinya minyak makan merah ini sudah ada, petaninya sudah mau, pembiayaan pun sudah oke, bisnis modelnya sudah ada, sekarang ini kepastian pasarnya. Perkembangannya, Agustus DED (detail engineering design) selesai, produksi mulai jalan, Januari 2023 kick off," tutur Teten, dikutip dari Antara, Selasa (16/8).

Agar penyerapan minyak merah oleh pasar lebih maksimal, maka dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang Kerja Sama Kemitraan dalam Rangka Inovasi Teknologi Pengolahan Minyak Makan Merah dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Dinas Koperasi dan UMKM Sumatra Utara (Diskopsu), Koperasi Produsen Sawit serta Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) di Sarinah, Jakarta, Senin (15/8).

Menurut Teten, MoU itu dapat meningkatkan kapasitas kelembagaan melalui kemitraan, pemberian pendampingan dan konsultasi kelembagaan, inovasi teknologi dan produk, digitalisasi, kewirausahaan, dan kepastian pemasaran atas hasil produk minyak merah. '

Ia menambahkan koperasi mulai mengarahkan petani mengolah tandan buah segar (tbs) kelapa sawit menjadi produk turunan agar kesejahteraan petani dapat meningkat.

"Sekarang petani sawit senang karena mereka tidak lagi hanya menjual TBS, tapi juga punya nilai tambah karena bisa mengolah TBS sawit menjadi minyak makan merah, dan bisa didistribusikan kepada masyarakat," ucap Teten.

Dalam kesempatan yang sama, Teten juga mengapresiasi Hippindo yang membuka akses pasar yang lebih luas kepada petani.

"Saya mendapat informasi bahwa dari jaringan restoran, sudah ada permintaan 200 ton. Jadi tidak usah ragu, kita bisa bangun di setiap 1.000 hektare sawit mini pabrik untuk CPO dan minyak makan merah," imbuh dia.

Sebelumnya, Teten mengatakan minyak makan merah dilakukan demi mengerek harga TBS. Ia menilai minyak makan merah bisa menjadi solusi bagi petani yang hanya menjual TBS sawit kepada produsen minyak goreng.

"Petani kadang-kadang kesulitan menjual TBS-nya atau harganya rendah karena mereka tidak punya teknologi untuk mengolah sawitnya menjadi CPO dan menjadi minyak makan," jelasnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vitamin Kucing Apakah Diperlukan?

Pimpinan KPK: Kami Tindaklanjuti Laporan Dugaan Suap Ferdy Sambo